Candi Badut secara administratif terletak di Dusun Doro, Desa Karangwidoro, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Propinsi Jawa Timur dan berada di Kaki gunung Kawi dengan ketinggian 508 meter di atas permukaan laut
Candi ini menempati tanah halaman, seluas 2.808 M2 di kelilingi oleh gunung sebelah barat gunung Arjuna, utara pegunungan Tengger, timur gunung Semeru dan selatan gunung Kawi.
Candi ini dahulu dikelilingi pagar tembok yang sekarang tinggal sisa- sisa pondasinya.Bangunan Candi terbuat dari batu Andesit, berdenah empat persegi panjang berukuran 17,27 m X 14,04 m dengan tinggi 8 m, menghadap ke barat. Secara vertical Arsitekturnya terdiri dari bagian kaki, tubuh dan atap.
Bagian kakinya terdiri dari bingkai bawah yang berupa pelipit dan badan kaki berupa bidang rata, dibagian depan terdapat tangga naik ke bilik candi, sebelum masuk ke bilik candi terdapat Selosan Pradaksinapatha ( tempat mengelilingi candi mulai dari arah kiri ke kanan/ mengkanankan candi ).
Bagian tubuh candi tampak tambun, pintu bilik berpenampil berhias Kalamakara yang merupakan gaya bangunan Jawa tengah.Pada tangga sebelah selatan terdapat Kinara Kinari. Pada ketiga sisinya terdapat relung berbingkai Kala-Makara.
Relung sisi utara berisi Arca Durga, sebelah selatan Arca Agastya dan sebelah timur harusnya Arca Ganesha tetapi sudah tidak ada.Di Kanan kiri pintu masuk juga terdapat relung kecil berisi Mahakala dan Nandiswara, yang disamping relung terdapat hiasan motif bunga.
Di dalam bilik candi terdapat Lingga dan Yoni.Pada pemugaran th 1925 di temukan Peripih diantara reruntuhan dinding luar bilik candi bagian belakang.
Atap candi saat ini telah rusak, berdasarkan kontruksi yang dimuat dalam OV ( Oudidkendrge Verstag) th.1929 tampak atapnya tingkat dua serupa dengan tubuh candi semakin mengecil ke atas dengan puncak bentuk matna. Hiasan pada bagian atap berupa antefik.
Di depan candi utama terdapat tiga bekas alas kaki, mungkin alas candi Perwara. Dengan adanya Arca Durga, Agastya dan Lingga Yoni maka candi ini bersifat agama Hindu.
Keberadaan candi ini dihubungkan dengan prasasti Dinoyo ber-angka th 682c (28 Nopember 760 M), jadi candi ini didirikan pada th.760 masehi dan merupakan candi tertua di Jawa Timur.
Candi ini ditemukan oleh EW.Mauren Brechter tahun 1921 M di tengah sawahdalam keadaan rusak, ditumbuhai pohon dan tertutup tanah, kemudian candi ini di pugar pada th. 1925- 1926 dibawah pimpinan De Hoan. Selanjutnya di pugar pada th. 1990/1991 s/d 1992/1993 oleh Depdikbud melalui Proyek Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jawa Timur.
sumber: komunitas sejarah & budaya
Candi ini menempati tanah halaman, seluas 2.808 M2 di kelilingi oleh gunung sebelah barat gunung Arjuna, utara pegunungan Tengger, timur gunung Semeru dan selatan gunung Kawi.
Candi ini dahulu dikelilingi pagar tembok yang sekarang tinggal sisa- sisa pondasinya.Bangunan Candi terbuat dari batu Andesit, berdenah empat persegi panjang berukuran 17,27 m X 14,04 m dengan tinggi 8 m, menghadap ke barat. Secara vertical Arsitekturnya terdiri dari bagian kaki, tubuh dan atap.
Bagian kakinya terdiri dari bingkai bawah yang berupa pelipit dan badan kaki berupa bidang rata, dibagian depan terdapat tangga naik ke bilik candi, sebelum masuk ke bilik candi terdapat Selosan Pradaksinapatha ( tempat mengelilingi candi mulai dari arah kiri ke kanan/ mengkanankan candi ).
Bagian tubuh candi tampak tambun, pintu bilik berpenampil berhias Kalamakara yang merupakan gaya bangunan Jawa tengah.Pada tangga sebelah selatan terdapat Kinara Kinari. Pada ketiga sisinya terdapat relung berbingkai Kala-Makara.
Relung sisi utara berisi Arca Durga, sebelah selatan Arca Agastya dan sebelah timur harusnya Arca Ganesha tetapi sudah tidak ada.Di Kanan kiri pintu masuk juga terdapat relung kecil berisi Mahakala dan Nandiswara, yang disamping relung terdapat hiasan motif bunga.
Di dalam bilik candi terdapat Lingga dan Yoni.Pada pemugaran th 1925 di temukan Peripih diantara reruntuhan dinding luar bilik candi bagian belakang.
Atap candi saat ini telah rusak, berdasarkan kontruksi yang dimuat dalam OV ( Oudidkendrge Verstag) th.1929 tampak atapnya tingkat dua serupa dengan tubuh candi semakin mengecil ke atas dengan puncak bentuk matna. Hiasan pada bagian atap berupa antefik.
Di depan candi utama terdapat tiga bekas alas kaki, mungkin alas candi Perwara. Dengan adanya Arca Durga, Agastya dan Lingga Yoni maka candi ini bersifat agama Hindu.
Keberadaan candi ini dihubungkan dengan prasasti Dinoyo ber-angka th 682c (28 Nopember 760 M), jadi candi ini didirikan pada th.760 masehi dan merupakan candi tertua di Jawa Timur.
Candi ini ditemukan oleh EW.Mauren Brechter tahun 1921 M di tengah sawahdalam keadaan rusak, ditumbuhai pohon dan tertutup tanah, kemudian candi ini di pugar pada th. 1925- 1926 dibawah pimpinan De Hoan. Selanjutnya di pugar pada th. 1990/1991 s/d 1992/1993 oleh Depdikbud melalui Proyek Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jawa Timur.
sumber: komunitas sejarah & budaya